Saya masih ingat ketika pertama kali mendengar materi moor, sekitar 2016 lalu. Ketika itu Hafid, drummer Moor, memperdengarkan beberapa live rehearsal recording yang cukup kasar tapi menarik. Lagu-lagu post-rock/post black metal instrumental yang cukup panjang durasinya, sekitar 6-8 menitan. Hanya ada gitar dan drum di sana. Meskipun terdengar mentah dan memiliki bagian-bagian yang cukup awkward, tapi saya mendengar ada potensi yang kuat di sana. Perasaan yang hampir sama ketika pertama kali mendengar Ghaust lebih dari sepuluh tahun yang lalu. This band got potential and I hope they are willing to work it out to be better. Fast forward 2 tahun kemudian, Moor kini memiliki pemain bass, Yogi Prasetyo (ex TAKETHISLIFE, ex Stone World, Give Me a Chance) yang cukup memperkuat sesi ritme dan memberi warna dasar yang lebih kokoh. Dan seperti yang saya bayangkan, Moor telah menjadi sebuah entitas musik yang cukup sempurna dengan warnanya sendiri. Kini mereka membawa rilisan baru, sebuah ep 3 track berjudul Maestitia. Semua bagian-bagian awkward dan mentah dari demo-demo mereka sudah dipangkas habis, menyisakan momen musikal yang cukup menggugah. Lick-lick dan progresi gitar Surya terdengar menyatu dengan ketukan drum Hafid. Seperti kata-kata seorang kawan, mendengar ini seperti diterpa angin kencang.
Track pertama, Anthropocene Deforestation adalah track 6 menit yang mereka persembahkan sebagai soundtrack protes atas kerusakan alam yang mereka rasakan di kota mereka di Batu. Sebagai bagian dari skena underground/indie/etc Batu, cukup masuk akal jika mereka juga memiliki critical awareness yang juga menjadi karakteristik dari skena Batu yang selalu kritis dan vokal.
Track kedua, Through the Unspoken Woods melanjutkan tema pertama tentang kehancuran alam. Mendengarkan ini seperti berjalan di sisa sisa hutan yang sudah habis ditebang pembalak liar dan korporasi korup, seperti menghadapi akan datangnya bencana ekologi yang dahsyat akibat kehancuran lingkungan oleh tangan manusia.
Track penutup, Maestitia, title track dari rilisan ini, adalah nomor epik akustik post metal yang dipercantik dengan isian violin oleh musisi-cum-aktivis sosial Malang, Aji Prasetyo.
Mendengarkan keseluruhan rilisan ini tentunya kita semua akan setuju satu hal: we want more! Yap, Moor saya kira sudah mencapai titik dimana mereka sudah menemukan jati diri musikal mereka. They should be confident and wrote more songs, record it, release it, and go a long way. Sampai saat itu tiba, rilisan ini cukuplah untuk menemani kita melewati hari-hari tergelap dan momen-momen yang membuat kita ingin sambat. Cukup tekan tombol play dan rasakan terpaan angin dingin pegunungan di wajahmu. (Anizar/BTR)
Tracklist Moor – Maestitia EP
- Anthropocene Deforestation
- Through the Unspoken Woods
- Maestitia
Pressed on Cassette Tape, only 50 copies available. Rp. 50.000.
Mail order contact: 085607962376 (Hafid)